by : Melia rosa
Derai air menggalir dari gunung
mendaki gunung yang mulai runtuh
menyusuri jalan tak berujung
menatap hamparan jalan yang tak ada tanda kehidupan
Menari - nari bagaikan peri yang berbahagia
melangkahkan kaki di antara banyak karang berduri
betapa sedih hatiku bagai daun yang akan gugur
beberapa kali sudah ku coba merangkai remuk dan hancur
Mencari sepercik cahaya di dalam laut kelam
ku bagaikan kelelawar yang takut akan sinar
itulah aku yang mulai menghindari jalan hidupku
aku yang mulai menghindari jalan cintaku
kuingin terbang bebas tanpa ada halangan
melihat cahaya di hadapanku tanpa ada halangan
merasakan hembusan angin yang mulai masuk ke tubuhku
ku lemas dan ku tak berdaya tanpa ada yang membantuku
batu karang yang dulu kokoh berdiri
batu yang dulu sangat di sempurnakan oleh ikan
batu yang selalu di sanjung oleh manusia
kini, telah rapuh dan bercampur dengan pasir yang tak berguna
aku hanya bisa terdiam, termenung, dan bersedih
karna sebuah kenyataan telah membuatmu pergi dariku
kenyataan yang seakan menamparku dari lamunanku
semua hilang bayanganku untuk memilikimu
memilikimu adalah harapanku
melepaskanmu adalah kenyataan hidupku
mencintaimu adalah pilihanku
meninggalkanmu adalah kenyataanku sebagai orang yang hanya bisa mencintaimu tanpa memilikimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar